Senin, 28 November 2016

MAKALAH 3 BUDAYAKAN RAJIN BELAJAR






Mata Kuliah  :  Ilmu Budaya Dasar
Dosen : Muhammad Burhan Amin

Topik Makalah/Tulisan
BUDAYAKAN RAJIN BELAJAR
                                                               Kelas  :  1-ID08
Tanggal Penyerahan Makalah : 28 November 2016
Tanggal Upload Makalah  :  29 November 2016

P E R N Y A T A A N



Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain.

Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.



P e n y u s u n



N P M
Nama Lengkap
Tanda Tangan
35416214
NABILA MAULIDVI SAHASRARA






Program Sarjana Teknologi Industri


UNIVERSITAS GUNADARMA



KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas segala nikmat kesempatan dan kesehatan serta rahmat dan hidayah-Nya yang diberikan kepada kita hingga saat ini. Sholawat beserta salam tidak lupa kita haturkan kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan pengikutnya sampai akhir zaman, AamiinallahumaAamiin.
Saya juga mengucapkan terimakasih dan hormat saya kepada dosen saya Pak Muhammad Burhan Amin yang mengajar mata kuliah ” Ilmu Budaya Dasar” yang telah memberikan saya kesempatan untuk membuat makalah ini. Tak lupa saya juga mengucapkan terimakasih dan hormat saya kepada semua pihak yang telah membantu saya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu dan sebaik-baiknya.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran akan ssangat saya harapkan dan saya terima dengan senang hati demi kesempurnaanya makalah ini di waktu depan. Semoga makalah ini memberikan manfaat sebagai informasi bagi para pembaca pada umumnya.



Bekasi, 24 November 2016



Penyusun















DAFTAR ISI

PERNYATAAN        ……………………………………………………                i
KATA PENGANTAR           ……………………………………………..              ii
DAFTAR ISI  ………………………………………………………………            iii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………….                   1
1.1  LATAR BELAKANG MASALAH …………………………….                1
1.2  TUJUAN ……………………………………………………….                  1
1.3  SASARAN   …………………………………………………….                 1
BAB II PERMASALAHAN ……………………………………………….           2
1.      KEKUATAN ………………………………………………………            2
2.      KELEMAHAN ……………………………………………………….        2
3.      PELUANG…………………………………………………….                    2
4.      TANTANGAN ……………………………………….                                 2
BAB III ………………………………………………………………………         3
1.      KESIMPULAN ……………………………………………………..           3
2.      REKOMENDASI …………………………………………………                         3
REFERENSI  ……………………………………                                       3

BAB I
PENDAHULUAN

          1.1 Latar Belakang Masalah
Belajar adalah hal yang paling sering kita lakukan mulai dari baru lahir hingga sekarang. Belajar ada yang secara akademis dan ada juga yang tidak atau biasa disebut otodidak. Belajar secara akademis bisa disebut dengan sekolah. Di Indonesia sendiri sekolah termasuk hal yang wajib. Terbuki dengan adanya program wajib belajar selama 12 tahun. Disekolah banyak sekali hal yang kita pelajari mulai dari membaca hingga menyelesaikan sebuah persoalan yang rumit. Selain disekolah, belajar juga harus dilakukan lagi dirumah, atau biasa disebut mengulang pelajaran lagi dirumah. Mengulang pelajaran dirumah juga tergantung serajin apa kita. Kalau kita rajin pasti kita juga akan sering belajar dirumah.  Rajin belajar tentu sangat banyak manfaatnya. Seperti dalam pepatah “Rajin Pangkal Pandai”. Budayakan rajin belajar harusnya dimulai sedini mungkin atau sejak kecil agar kegiatan belajar ini bisa menjadi sebuah kebiasaan yang baik yang akan terus dilakukan hingga dewasa. Rajin belajar bukanlah semata-mata untuk mengejar nilai saja. Rajin belajar juga dapat memuat kita semakin peka akan pengetahuan dan meningkatkan rasa ingin tahu kita. Dewasa ini banyak sekali anak-anak yang tidak membiasakan belajar. Alhasil, apabila ada ulangan atau ujian mereka biasanya belajar dengan metode “SKS” atau biasa disebut Sistem Kebut Semalam. Metode SKS ini bisa saja digunakan tapi tidak efektif, apabila diadakan ujian mendadak kita tidak mempunyai persiapan apa-apa. Maka dari itulah membudayakan rajin belajar sangat penting dan banyak sekali manfaatnya. Metode belajar setiap orang pasti berbeda. Ada yang bisa belajar dalam keadaan tenang,ada juga yang justru bisa belajar sambil mendengarkan music.
Berikut beberapa cara membudayakan rajin belajar :
1.      Belajarlah untuk focus
2.      Fokuslah didalam kelas
3.      Aktif berpartisipasi didalam kelas

1.2 Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah agar pembaca lebih sadar akan pentingnya membudayakan rajin belajar karna sangat banyak sekali manfaatnya. Serta memberikan motivasi dan sedikit cara menumbuhkan sikap rajin belajar.

1.3 Sasaran
Sasaran dibuatnya makalah ini adalah agar para pelajar hingga mahasiswa mengetahui cara agar dapat membudayakan sikap rajin belajar.











BAB II 
PERMASALAHAN

1.      Kekuatan (Strength)
a.       Dengan  rajin belajar kita bisa lebih siap menghadapi ujian.
b.      Budaya rajin belajar banyak sekali manfaatnya termasuk membuat kita pintar.
c.       Budaya rajin belajar membuat kita berfikiran lebih luas dan ingin tahu banyak hal.
d.      Rajin belajar juga membuat kita lebih kritis menghadapi sesuatu dan lebih cepat tanggap.

2.      Kelemahan (Weakness)
a.       Seringkali kita susah menumbuhkan rasa ingin belajar.
b.      Rajin belajar biasanya hanya saat akan ujian saja.
c.       Karna sudah biasa dengen system SKS makanya susah untuk membudayakan rajin belajar.
d.      Niat untuk belajar tidak ada.

3.      Peluang (Opportunity)
a.       Budayakan rajin belajar bisa dilakukan secara berkelompok.
b.      Rajin belajar berkelompok membuat lebih semangat belajar.
c.       Rajin belajar membuat kita lebih maju satu langkah dibandingkan yang lain.
d.      Rajin belajar bisa membuat kita lebih tahu banyak hal sehingga kita tidak buta pelajaran.

4.      Tantangan/Hambatan (Threats)
a.       Keinginan untuk main lebih besar daripada untuk belajar.
b.      Kurang memadainya fasilitas untuk belajar, dan tidak ada keinginan untuk mencari.
c.       Mood yang sedang tidak bagus mempengaruhi keinginan untuk belajar.
d.      Bosan dengan suasana belajar yang itu-itu saja tidak ada perubahan.




























         


BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

1. Kesimpulan
a.     Membudayakan rajin belajar sejak dini sangatlah penting.
b.    Rajin belajar sangatlah banyak manfaatnya, tak hanya dalam bidang pendidikan juga diluar pendidikan.
c.     Rajin belajar melatih kita berfikir kritis dan mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi terhadap hal-hal yang positif.
d.    Rajin belajar membuat kita siap materi dengan ujian-ujian sehingga kita tidak perlu takut dalam menghadapi ujian dadakan serta dengan rajin belajar kita juga mengurangi tingkat kecurangan dalam ujian yaitu mencontek.

2. Rekomendasi


a.         Budaya rajin belajar membuat kita berfikiran lebih luas maksudnya kita lebih banyak mengetahui banyak hal dan persoalan sehingga kita lebih paham cara mengatasinya.
b.         Niat untuk belajar tidak ada atau yang biasa disebut malas. Sehingga seringkali kita menunda nunda belajar hingga akhirnya kita tidak jadi belajar.
c.         Budayakan rajin belajar bisa dilakukan secara berkelompok. Belajar bersama dalam sebuah kelompok juga menguntungkan, kita bisa bertukar pikiran dan pendapat sehingga kita lebih banyak mendapatkan ilmu.
d.        Bosan dengan suasana belajar yang itu-itu saja, suasana belajar bisa diciptakan   senyaman mungkin sesuai dengan keinginan kita. Apabila tempat belajar tidak ada perubahan maka bisa mempengaruhi keinginan belajar kita.



Referensi
1.    http://id.wikihow.com/Rajin-Belajar

Senin, 31 Oktober 2016

Budaya Kebersihan dan Kerapihan Kelas










Mata Kuliah  :  Ilmu Budaya Dasar
Dosen : Muhammad Burhan Amin

Topik Makalah

Budaya Kerapihan Dan Kebersihan Ruang Kelas

 


Kelas  :  1-ID08

Tanggal Penyerahan Makalah : 31 Oktober 2016
Tanggal Upload Makalah  :  01 November 2016



 

P E R N Y A T A A N

Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain.

Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.



P e n y u s u n



N P M
Nama Lengkap
Tanda Tangan
35416214
Nabila MaulidviSahasrara S
tanda tanda tangan.png






Program SarjanaTeknik Industri


UNIVERSITAS GUNADARMA



KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas segala nikmat kesempatan dan kesehatan serta rahmat dan hidayah-Nya yang diberikan kepada kita hingga saat ini. Sholawat beserta salam tidak lupa kita haturkan kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan pengikutnya sampai akhir zaman, AamiinallahumaAamiin.
Saya juga mengucapkan terimakasih dan hormat saya kepada dosen saya Pak Muhammad Burhan Amin yang mengajar mata kuliah ” Ilmu Budaya Dasar” yang telah memberikan saya kesempatan untuk membuat makalah ini. Tak lupa saya juga mengucapkan terimakasih dan hormat saya kepada semua pihak yang telah membantu saya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu dan sebaik-baiknya.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran akan ssangat saya harapkan dan saya terima dengan senang hati demi kesempurnaanya makalah ini di waktu depan. Semoga makalah ini memberikan manfaat sebagai informasi bagi para pembaca pada umumnya.



Bekasi,    Oktober 2016



Penyusun





DAFTAR ISI

PERNYATAAN        ……………………………………………………                ii
KATA PENGANTAR          ……………………………………………..              iii
DAFTAR ISI  ………………………………………………………………            iv
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………….                   1
1.1  LATAR BELAKANG MASALAH …………………………….                      1
1.2  TUJUAN ……………………………………………………….                                     1
1.3  SASARAN   …………………………………………………….                                    2
BAB II PERMASALAHAN ……………………………………………….                 3
1.      KEKUATAN ………………………………………………………                  3
2.      KELEMAHAN ……………………………………………………….              3
3.      PELUANG…………………………………………………….                                     3
4.      TANTANGAN ……………………………………….                                                3
BAB III ………………………………………………………………………                  4
1.      KESIMPULAN ……………………………………………………..                 4
2.      REKOMENDASI …………………………………………………                   4
REFERENSI    ……………………………………                                           5

BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Kebersihan merupakan sebagian dari iman. Itulah slogan yang sering kita dengar selama ini. Maka kita harus selalu menjaga kebersihan dimanapun kita berada. Kebersihan juga penting bagi kesehatan kita, karena dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.
Kebersihan adalah keadaan bebas dari  kotoran, termasuk di antaranya, debusampah, dan bau. Di zaman modern, setelah Louis Pasteur menemukan proses penularan penyakit atau infeksi disebabkan oleh mikroba, kebersihan juga berarti bebas dari virusbakteri patogen, dan bahan kimia berbahaya.
Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan higiene yang baik. Manusia perlu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sehat, tidak bau, tidak malu, tidak menyebarkan kotoran, atau menularkan kuman penyakit bagi diri sendiri maupun orang lain.
Kebersihan lingkungan merupakan keadaan bebas dari kotoran, termasuk di dalamnya, debu, sampah, dan bau. Di Indonesia, masalah kebersihan lingkungan selalu menjadi perdebatan dan masalah yang berkembang. Kasus-kasus yang menyangkut masalah kebersihan lingkungan setiap tahunnya terus meningkat.
Kita harus tahu tentang manfaat menjaga kebersihan lingkungan, karena menjaga kebersihan lingkungan sangatlah berguna untuk kita semua karena dapat menciptakan kehidupan yang aman, bersih, sejuk dan sehat. Manfaat menjaga kebersihan lingkungan antara lain:
1.      Terhindar dari penyakit yang disebabkan lingkungan yang tidak sehat.
2.      Lingkungan menjadi lebih sejuk.
3.      Bebas dari polusi udara.
4.      Air menjadi lebih bersih dan aman untuk di minum.
5.      Lebih tenang dalam menjalankan aktifitas sehari hari
Di agama Islam juga diajarkan mengenai kebersihan lingkungan mencangkup kebersihan makan, kebersihan minum, kebersihan rumah, kebersihan sumber air, pekarangan dan jalan. Ini semua sesuai dengan hadits Nabi Muhammad SAW yaitu kebersihan adalah sebagian dari pada iman.
Kebersihan akan lebih menjamin kebersihan seseorang dan menyehatkan. Kebersihan tidak sama dengan kemewahan, kebersihan adalah usaha manusia agar lingkungan tetep sehat terawatt secara kontinu.

2.      Tujuan
Tujuan dibuatnya adalah mengatasi permasalahan tentang kerapihan dan kebersihan dikelas. Karena sekarang hamper semua siswa-siswi tidak pernah sadarakan pentingnya kebersihan itu sendiri
3.      Sasaran
Sasarannya adalah para siswa-siswi dan orang-orang sekitar yang masih tidak peduli akan kebersihan lingkungan


BAB II
PERMASALAHAN
Analisis permasalahan Analisis SWOT Budaya Kerapihan dan Kebersihan Ruang Kelas dengan memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi lingkungan internal maupun eksternal dilihat dari aspek :
1.      Kekuatan (Strength)
a.      Lingkungan kelas menjadi nyaman untuk belajar mengajar
b.      Terhindarnya dari berbagai macam penyakit karena lingkungan yang bersih
c.       Kesejukan akan bersihnya kelas membuat kerja otak lebih maksimal
d.     Membuat mood siswa-siswi lebih baik karena suasana kelas yang bersih dan rapih
2.      Kelemahan (Weakness)
a.      Tidak nyamannya belajar mengajar karena banyaknya sampah dan timbulnya bau tidak sedap
b.      Banyaknya penyakit akibat menumpuknya sampah dikelas
c.       Menghambat konsentrasi belajar karena kondisi kelas yang tidak nyaman
d.     Membuat mood siswa-siswi menjadi buruk karena tidak nyaman dengan kelas yang kotor
3.      Peluang (Opportunity)
a.      Kebersihan lingkungan mendorong semangat belajar
b.      Terciptanya siswa-siswi yang berprestasi karena kenyamanan dikelas merupakan factor penting untuk mendukung kerja otak yang lebih baik
c.       Dapat menumbuhkan rasa cinta akan kebersihan dan kerapihan
d.     Menciptakan suasana yang baik untuk melakukan kegiatan apapun didalam kelas
4.      Tantangan/Hambatan (Threats)
a.      Masih kurangnya tempat untuk membuang sampah
b.      Mengubah pola piker siswa-siswi untuk selalu menjaga kebersihan serta kerapihan kelas
c.       Sulitnya menghentikan kebiasaan buruk siswa-siswi yang membuang sampah sembarangan
d.     Kurangnya kesadaran akan kerapihan dan kebersihan lingkungan kelas



BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
1.      Kesimpulan
a.      Menjaga kebersihan bukan lagi suati hak melainkan kewajiban Karena dengan kita menjaga kebersihan banyak manfaat yang kita peroleh
b.      Menjaga kebersihan mengurangi resiko berbagai penyakit
c.       Kebersihan harus selalu dijaga, karena dengan kita menjaga kebersihan terdapat suatu kebanggan tersendiri
d.     Dengan terjaganya kebersihan motivasi untuk selalu menjaga kebersihan akan selalu hadir dalam diri kita
2.      Rekomendasi
a.      Kelas yang memiliki suasana sejuk membuat perederan pada tubuh kita semakin baik, ini terjadi karena tubuh kita mengalami relaksasi yang membuat otak pun menjadi lebih  fresh untuk beljar kembali
b.      Kuman dan bakteri senang berkembang biak ditempat-tempat yang kotor, kumuh dan gelap. Hal ini yang membuat penyakit sering bersarang ditubuh kita. Sebaiknya sebelum kita melakukan kegiatan belajar mengajar ada baiknya terlebih dahulu membereskan kelas yang akan kita pakai senyaman dan sebersih mungkin
c.       Semakin kita sering melihat lingkungan yang bersih dan rapih, kecintaan akan lingkungan yang bersih dan rapih akan selalu muncul dan membuat keinginan serta motivasi dalam diri keluar
d.     Mengubah pola piker siswa-siswi itu tidak mudah, kita harus pelan-pelan mengubah itu semua. Caranya dengan membuat tata tertib tentang kebersihan, memberikan sanksi dan teguran-teguran dengan cara bertahap.  Walaupun tidak mudah selama kita menjalankannya dengan keinginan penuh, bias saja pola piker tersebut akan mudah terbentuk dengan sendirinya


Referensi :
3.      Aniyati, Dewi; dkk. PendidikanLingkunganHidupUntuk SMP/MTs Kelas VIII, Arya Duta, 2010, Bandung.
4.      Abdullah, Zayiah. 2008. Seri Budi Pekerti: Kebersihan. Jakarta: Karisma