Sabtu, 25 Maret 2017

Pewayangan Semar


Semar adalah putra Sanghyang Tunggal dan Dewi Wiranti. Ia mempunyai dua saudara, yaitu Sanghyang Antaga (Togog) dan Sanghyang Manikmaya (Batara Guru). Tiga bersaudara ini berasal dari telur yang bercahaya. Ketika dipuja oleh Sanghyang Tunggal, telur itu pecah. Kulitnya menjadi Togog, putih telurnya menjadi Semar dan kuning telurnya menjadi Batara Guru.

Pada waktu di kahyangan, Semar bernama Sanghyang Ismaya dan mempunyai istri yang bernama Dewi Kanastri. Ia mempunyai sepuluh putra yaitu: Sanghyang Bongkokan, Temboro, Kuwera, Wrehaspati, Siwah, Surya, Candra, Yamadipati, Kamajaya dan Darmanastiti.

Sebutan lain dari Semar adalah: Saronsari, Ki Lurah, Badranaya, Nayantaka, Puntaprasanta, Janggan Asmarasanta, Bojagati, Wong Boga Sampir dan Ismaya. Semar mempunyai berwatak sabar, jujur, ramah dan suka humor. Setelah turun dari kahyangan, ia menjadi abdi (panakawan) yang selalu member bimbingan bagi para ksatria. Pada waktu di kahyangan, ia berwajah tampan tetapi setelah ia turun ke Arcapada (dunia), semar menjadi gendut, pendek berwajah lucu karena matanya selalu berair.

Diceritakan pada waktu Antaga, Ismaya(Semar) dan Manikmaya mengikuti sayembara menelan gunung yang berbunyi: “Barang siapa yang bisa menelan gunung dan mengeluarkannya lewat dubur, maka ia nanti akan mampu menjadi raja di tiga dunia (jagad luhur, madya, andhap). Antaga menobanya namun gagal, malah mulutnya menjadi sobek. Ismaya (semar) berhasil menelannya, namun tak bisa mengeluarkannya sehingga perutnya menjadi buncit dan mata selalu berair karena menahan sakit. Sedangkan Manikmaya berhasil yang kemudian ia diangkat jadi raja di Kaendran dan Suralaya serta menguasai tiga dunia.

Kemudian Ismaya ditugaskan oleh Sanghyang Wenang untuk turun ke bumi menjadi abdi para ksatria keturunan witaradya termasuk leluhur Pandawa. Ia bertempat tinggal di Karang Kadempel dengan nama Semar Badranaya dan mengadopsi tiga anak yaitu Gareng, Petruk dan Bagong. Semar, Gareng, Petruk dan Bagong disebut Punakawan. Panakawan mempunyai arti teman yang setia. Pana artinya ‘tahu’ dan kawan artinya ‘teman’. Panakawan artinya tahu apa yang harus dilakukan ketika mendampingi tuannya dalam keadaan suka maupun duka.

Panakawan selalu mengikuti ksatria membela kebenaran serta selalu menjadi penghibur di kala junjunannya sedang dilanda sedih. Digambarkan juga Semar dapat menjadi sarana ketentraman dan kemuliaan bagi negara yang ditempatinya. Pandawa telah menganggap Semar seperti penasehatnya, terlebih Pandawa pun tahu bahwa Semar adalah dewa yang turun ke bumi untuk keselamatan dan keadilan. Selain watak semar yang baik, ia juga menjadi penasehat yang arif dan bijaksana, tidak suka marah dan senang bercanda. Apabila ia marah tak ada satu pun yang bisa meredamnya kecuali Sanghyang Wenang

Pencak Silat Cempaka Putih



Sejarah Berdirinya Pencak Silat Cempaka Putih
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgL8mpUtvDwwZNfoIrOuHzKmSCvKsLdB-Mm-aHz6yP1l021-gt5YCu3wYQGFURihbbsFE07AMN_0b8mBit5bJXEcE73wijCCs9NsQ-H7ifZm41KYN5FL0QhVl9yYDgnUL5156dBp2iTHALG/s400/CP5.jpg



A. WARISAN NENEK MOYANG

Pencak silat merupakan kebudayaan yang tumbuh dan digali oleh nenek moyang Bangsa Indonesia dan diwariskan kepada anak cucu melalui proses panjang secara turun-temurun dan mengandung nilai-nilai budaya, Tradisi atau adat sakral. Dimana pencak silat di dalamnya terkandung unsure olah raga, beladiri dan seni serta tersimpan pula ilmu-ilmu lahir maupun batin. Konon pada zaman kerajaan tempo dahulu, pencak silat merupakan silat yang ampuh bagi tentara kerajaan untuk membela diri dan mempertahankan kedaulatan kerajaan. Adapun pencak silat dapat diartikan= “ ngepenke kawikcasanaan” (mengutamakan kebijaksanaan) SILAT= “ sinau” (belajar) “ilmu” “laku” (kegiatan) “amanah” “Tuhan”(allah).

B. BAPAK WAGIMAN.

Bapak Wagiman, beliau dilahirkan di kota Magetan pada tanggal 31 januari 1944. pada tahun 1966 adalah masa peralihan zaman orde lama ke zaman orde baru di Negara Indonesia. Dengan penuh tantangan dan kendala Bp. Wagiman pada masa itu mulai merintis dan menata kesinambungan budaya pencak silat yang telah diwarisinya.
Pada saat itu di kabupaten Magetan masa kekosongan Organisasi Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Jadi Organisasi Pencak Silat yang berada di kabupaten Magetan pada waktu itu masih berdiri sendiri tanpa induk organisasi IPSI. Pada tahun 1969, atas nama komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI) Cabang Magetan menunjuk dan mengangkat Bp. Wagiman menjadi ketua IPSI cabang Magetan pada kurun waktu tahun 1969 sampai tahun 1971. pada masa inilah Bp. Wagiman mulai aktif menggerakkan kegiatan IPSI, untuk mengisi kekosongan aktifitas IPSI cab. Magetan. Tepatnya pada tanggal 1 april 1971, secara resmi digiatkannya olah raga bela diri pencak silat yang mendapat rekomendasi dan ijin dari kepala Kepolisian Resort 1054 Magetan dan Komandan KODIM 0804 Magetan, yang akhirnya ini merupakan cikal bakal berdirinya organisasi olah raga bela diri pencak silat cempaka putih.
Tepatnya pada tanggal 18 juli 1974 dengan diberi nama Organisasi Olah Raga Bela Diri Cempaka Putih secara resmi didirikan oleh Bapak Wagiman. Kemudian diakui dan terdaftar pada IPSI cab. Magetan dengan surat keputusan No. 3/6/IPSI/74 kemudian dinyatakan sebagai pusat induk Organisasi Olah Raga Pencak Silat Cempaka Putih berada di Magetan Provinsi Jawa Timur.
Di dalam mendirikan Organisasi Olah Raga Bela Diri Pencak Silat Cempaka Putih, Bapak Wagiman mendapat dukungan dari para pendekarnya antara lain:
1.Kol. Pol. Drs. Cuk sugiarto, MA.
2.Letkol Pol. Drs. Pranowo
3.Kapten Inf. Purn. Ngadeni
4.Lettu Pol. Sukar H.W
5.Lettu Pol. Puguh
6.Peltu Pol. Purn. Masdar
7.Peltu Pol. Purn. Mulyono H.S
8.H. Soemarmo
9.Purdjitoq
10.Ahmad Nidom
11.Maelan
12.Kusnidi
Didalam pengembangan telah disiapkan pula para pelatih yang handal antara lain:
1.Drs. Kusdi
2.Sugeng Haryono
3.Syukurno
4.Suprapto
5.Totok Suprapto
Dengan modal Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Organisasi Olah Raga Bela Diri Pencak Silat Cempaka Putih dan dengan landasan spiritual: ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, landasan moral: pancasila, serta landasan operasional : panca setia cempaka putih, dengan semboyan WIRO YUDHO WICAKSONO dan lambing bunga cempaka berwarna putih berdiri dengan kokoh dan mekar berkembang di seluruh wilayah persada nusantara
Di dalam pengembangannya Organisasi Olah Raga Bela Diri Cempaka Putih berpedoman pada ajaran-ajaran dan kaidah-kaidah pencak silat, serta menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang serba maju dan modern.
Dengan bekal ilmu lahir maupun batin yang dikembangkan dan dituangkan dalam bentuk bahan pendidikan dan pembinaan yang meliputi:
Ilmu Teknik Pencak Silat
Ilmu Tenaga dalam
Ilmu terapi ( penyembuhan )
Ilmu kerohanian
Kini Organisasi Olah Raga Bela Diri Pencak Silat Cempaka Putih telah berkembang pesat dan telah mencetak jutaan pendekar yang terdiri dari tiga tingkatan warga, yaitu:
Tingkat Warga Purwa
Tingkat Warga Madya
Tingkat Warga Wasana
Tingkat Warga Dwija

Nasi Goreng



NASI GORENG
    Nasi goreng adalah makanan spesial kesukaanku. Nasi goreng adalah sebuah makanan berupa nasi yang digoreng dan diaduk dalam minyak goreng atau margarin , biasanya ditambah kecap manis , bawang merah , bawang putih , asam jawa, lada dan bumbu - bumbu lainnya seperti telur ayam dan kerupuk. Nasi goreng juga dikenal sebagai masakan nasional indonesia.
     Dan ketika nasi goreng tersebut sudah dimasak dan ditambah dengan bakso ,udang , daging, dll. betapa nikmatnyalah saya rasakan nasi goreng spesial itu .Selain harumnya yang enak ,rasanya juga enak saya cicipi dan warna nasi goreng tersebut pun enak dipandang mata. Nasi goreng spesial ini biasanya terdapat direstaurant dan jarang saya temui di jualan kaki lima.
Nasi goreng ini selalu digemari masyarakat indonesia , dengan memakan nasi goreng ini kita biasa sepuasnya menyantap dan perut pun terasa kenyang.

Bahan Utama Nasi Goreng
·         5 piring nasi
·         75 g smoke beef
·         2 buah sosis, potong lingkaran
·         2-3 butir telur ayam
·         100 g cumi
·         100 g udang
·         100 g kacang polong
·         50 g jamur kancing
·         100 g daging ayam yang sudah di rebus, potong dadu
·         3 sdm mentega untuk menumis
Bahan Bumbu Nasi Goreng
·         2 siung bawang merah, iris
·         3 siung bawang putih, iris
·         2 buah cabai merah, iris
·         1/2 buah bawang bombay, cincang
·         1 sdm saus tomat
·         1 sdm saus sambal
·         1 sdm saus tiram
·         kecap manis secukupnya
·         sambal terasi secukupnya
·         garam secukupnya
·         merica secukupnya
Bahan Pelengkap Nasi Goreng
·         Tomat
·         Mentimun
·         Seladah
·         Telur
Cara membuat nasi goreng
1.      Langkahh pertama masukan mentega ke dalam wajan hingga mencair
2.      Kemudian masukan bawang bombay kemudian bawang putih dan bawang merah yang sudah diiris hingga harum
3.      Masukan potongan ayam , tumis
4.      Kemudian masukan udang,cumi, smoke beef aduk hingga merata dan setengah matang
5.      Selanjutnya masukan telur hingga tercampur di atas wajan, aduk rata
6.      Lalu masukan jamur kancing, kacang polong dan cabai merah . Aduk hingga tercampur
7.      Masukan juga nasi putih dan aduk hhingga benar benar tercampur
8.      Kemudian masukan bumbu yang diberikan sambal terasi, hingga nasi berubah menjadi merah dan tercampur
9.      Jangan lupa untuk memberikan kecap manis sesuai dengan selera, aduk hingga rata
10.  Terakhir masukan bumbu , garam , kaldu bubuk hingga merata, aduk dan hidangkan selagi panas

Pergi ke Pulau Batam



Saya akan menceritakan beberapa pengalaman saya saat ke Pulau Batam, Kepulauan Riau bersama dengan seluruh keluargaku pada akhir bulan Desember 2016.
            Pada akhir bulan Desember 2016, adik-adik saya sedang ada jadwal liburan di akhir semester ganjil. Sebenarnya saya sedang tidak ada libur saat itu karena baru selesai mengerjakan UTS dan ada jadwal praktikum di Universitas Gunadarma pada awal Januari. Dan pada liburan itu, ayah mengajak kami sekeluarga mengisi kegiatan liburan itu ke Pulau Batam, Kepulauan Riau. Bimbang saya saat itu memutuskan ikut ke Batam atau tidak, namun saya memilih ikut saja ke Batam daripada saya melewatkannya dan kapan lagi bisa kesana bersama-sama keluarga. Waktu saya kecil tepatnya berumur 3 tahun, saya sudah pernah menginjakkan kaki di Batam saat ayah saya masih bekerja disana. Niatku untuk kesana lagi akhirnya terwujud setelah kami semua liburan kesana sekaligus ke tempat mesh ayah kami. Saya ingin merasakan di Batam lebih lama karena saat masih kecil, saya belum tau apa-apa dengan lingkungan disana. Yang ku ingat dulu di Batam masih banyak tanahnya yang luas, danaunya terdapat banyak ikan dan jauh sekali dari kata macet.
         Hari itu telah tiba, kami sudah mempersiapkan segala barang-barang bawaan kami dan kami sekeluarga sudah siap untuk berwisata ke Pulau Batam, Kepulauan Riau. Saya rindu dengan keadaan di Batam saat itu yang masih asri dan terawat lingkungannya, berharap keadaannya masih sama seperti dahulu saat saya masih kecil. Kami sekeluarga kesana dengan naik pesawat terbang Air Asia. Kami dari rumah diantar dengan saudara saya naik mobil sampai bandara Soekarno Hatta. Saat itu kami berangkat dari rumah sekitar pukul 06.30 WIB. Kami berangkat pagi dengan tujuan supaya lebih lama menikmati liburan di Batam. Pada pagi itu, kami berangkat ke bandara Soekarno Hatta. Saat itu jalanan sangat lancar dan masih sepi sekali karena masih pagi dan kami berangkat pada hari Minggu. Sesampainya di bandara Soekarno Hatta, kami langsung berpamitan kepada saudara saya.
          Kami langsung memasuki loket Air Asia. Setelah itu, kami mengantri untuk masuk lalu menaruh semua barang bawaan kami termasuk HP di papan berjalan untuk diperiksa menggunakan sinar-X dan memastikan tidak ada barang berbahaya yang dibawa. Kami mengantri lagi setelah masuk untuk membeli tiket. Setelah mendapatkan tiket, kami langsung menuju pintu yang tertera di dalam tiket tersebut. Karena pesawat datang kurang lebih setengah jam lagi, kami memutuskan untuk sarapan dulu di sekitar situ. Seusai sarapan, pesawat akan datang 20 menit lagi. Saya langsung buang air terlebih dahulu dan membaca sedikit majalah yang ada di atas meja tunggu. Akhirnya pesawat datang dan kami langsung memasuki pesawat sesuai nomor bangku yang tertera pada tiket.
           Ini juga adalah pengalaman pertama kali saya naik pesawat terbang setelah 14 tahun yang lalu. Ketika itu saya masih kecil dan belum merasakan apa-apa jika naik pesawat. Saat semua penumpang sudah memasuki pesawat, pramugari akan memandu apa saja yang harus dilakukan saat di dalam pesawat termasuk tentang keselamatan diri jika pesawat harus mendarat secara darurat. Saya begitu menikmati pemandangan dari dalam pesawat. Jujur, saya agak pusing ketika berada didalam pesawat, terutama saat turbolance. Namun lama-lama tidak merasakan pusing lagi karena sudah biasa. Kurang lebih perjalanan selama 1 jam, pesawat sudah mendarat di bandara Hang Nadim, Batam.
Sesampainya disana, ayah saya menelfon teman kerjanya untuk menjemput kami yang kebetulan juga tetangga saya dahulu saat saya masih kecil. Sekarang mereka tinggal di Batam. Teman ayah saya akhirnya datang, lalu kami menuju tempat tinggal tetangga kami dahulu itu untuk bersillahturahmi. Ternyata, Batam sekarang sudah makin modern. Terlihat dari lingkungan yang sudah mulai tertata rapi layaknya jalanan Jakarta, tapi di Batam masih bebas dari macet lalu banyak tanah yang kosong dan di kanan kiri jalan terdapat pepohonan yang berdiri rapi menyejukan mata. Saya senang dengan perkembangan kota disini. Kotanya masih indah dan asri. Sudah mulai modern mengikuti perkembangan zaman. Semoga saja tempat saya tinggal dahulu disana masih seperti dulu suasananya.
Sebelum ke rumah teman ayah saya, kami makan siang terlebih dahulu di mall sekitar. Setelah makan, kami ke rumah teman ayah saya. Sesampainya disana, kami bersillahturahmi satu sama lain. Cukup lama kami bersillahturahmi, setelah itu kami jalan-jalan ke jembatan Barelang lalu menuju pantai Timur. Sekitar setengah jam perjalanan, kami sampai di jembatan Barelang. Di jembatan Barelang, kami langsung berfoto-foto dengan tetangga kami dahulu itu dan foto diri sendiri. Puas berfoto-foto, kami melanjutkan perjalanan ke pantai Timur. Pantai ini terbilang cukup jauh karena memakan waktu hingga 2 jam lebih. Kami pun sampai di pantai itu. Hanya sebentar kami disana, kami langsung pulang ke hotel yang sebelumnya sudah kami pesan.
Esoknya, kami mau melihat keadaan rumah dimana tempat saya tinggal dahulu. Saya kecewa berat. Ternyata keadaan rumah tempat kami dulu tinggal kondisinya sangat memprihatinkan sekali. Saat masuk ke dalam komplek itu, saya tidak yakin karena rumah-rumah disitu telah ditumbuhi ilalang-ilalang yang sudah tinggi. Tapi setelah saya diyakinkan oleh orang tua saya, saya baru sadar ternyata itu rumah saya dahulu tinggal. Sungguh mengenaskan, tempat yang saya kira tempat yang masih asri seperti dahulu ternyata sekarang telah berubah menjadi tempat yang menyeramkan karena sudah tidak terawat sama sekali. Halaman depan rumahnya saja sudah tertutupi ilalang yang lebat dan berbagai macam rumput-rumputan yang membuat saya bingung dimana rumah saya dahulu. Saat saya tanya kepada ayah saya, ternyata rumah ini sudah tidak ada yang mengurusnya saat kami tinggal di Jakarta.  Jadi, rumah ini terabaikan saat kami sudah tinggal di Jakarta. Sebenarnya saya kecewa tidak bisa melihat rumah ini seperti dulu, tapi saya tak mau kecewa berlama-lama gara-gara ini saja.
Setelah melihat rumah yang memprihatinkan itu, kami bergegas menuju kuburan orang-orang Vietnam pada zaman penjajahan dahulu. Jarak yang ditempuh dari rumah kami yang dulu itu sekitar 1 jam. Setelah sampai, kami melihat disekeliling banyak kuburan orang-orang Vietnam pada zaman penjajahan dahulu dan rumah-rumah bekas zaman dahulu. Kami menggunakan mobil untuk berkeliling tempat itu seperti tempat wisata Taman Safari. Selesai berkeliling melihat kuburan-kuburan Vietnam, kami pun menuju hotel yang sebelumnya kami sudah menginap, jadi kami mengambil 2 hari 2 malam. Tepat di malam itu pada tanggal 31 Desember 2012, dimana malam itu semua orang diseluruh Indonesia akan merayakan menjelang tahun baru ke 2013. Sebelum ke mall, saya dengan ayah saya melakukan pijat refleksi disekitar hotel. Kami pun menuju mall di sekitar hotel untuk makan malam dan melihat keadaan di dalam mall itu. Ternyata banyak mayoritas orang Cina di mall itu. Tak jarang juga ada menu makanan haram seperti babi. Puas mengunjungi mall, kami kembali ke hotel untuk beristirahat. Tiba di hotel, saya sudah ketinggalan menonton pertandingan sepakbola antara Everton melawan Chelsea saat itu. Akhirnya Chelsea menang 0-2 walau saya telat menontonnya. Sudah banyak kembang api diluncurkan di langit-langit Batam. Pemandangan yang sama seperti di Jakarta. Kami pun merayakan tahun baru 2013 di Batam.
Kami pun langsung menuju tempat mesh ayah kami di Pulau Bintan setelah check-out dari hotel. Taksi pun telah kami sewa untuk kesana. Untuk ke Bintan, kami harus menyebranginya dengan speed boat untuk menuju kesana. Hanya dengan waktu setengah jam, kami pun sampai di Pulau Bintan, tempat mesh ayah kami selama bekerja disini. Kami dijemput menggunakan mobil teman ayah saya untuk menuju mesh. Di pulau ini, keadaannya hampir sama dengan di Batam. Sekitar 1 jam lamanya, kami sampai di mesh ayah saya. Tempatnya terbilang sejuk dan adem karena dikelilingi berbagai tumbuhan yang hijau. Saya senang dengan lingkungan disini. Saya langsung berjalan-jalan di sekitar mesh ayah saya. Udaranya sejuk dan asri membuat saya betah jika tinggal disini, tidak seperti di Jakarta yang sudah tercampur berbagai macam polusi udara. Tapi disini tempatnya tidak strategis seperti di Jakarta. Membuat agak sulit ketika mencari macam-macam kebutuhan hidup.
Esok hari, kami diajak ke sebuah proyek pekerjaan ayah saya di sekitar mesh. Rencananya, tempat itu akan didirikan sebuah hotel lengkap dengan mall disebelahnya. Proyeknya cukup besar dengan tiang-tiang bangunan yang sudah sedikit terpasang. Setelah mengunjungi proyek ayah, kami menuju pantai yang adadi Bintan. Kurang lebih memakan waktu 1 jam, kami sampai di pantai. Saya senang sekali karena saya bisa memesan kerang rebus favorit saya disini dan meminum es kelapa segar di pinggir pantai. Nikmatnya hidup ini.... Seusai dari pantai, kami kembali ke mesh dan beristirahat karena besok kami sudah pulang ke Jakarta. Saya merasa sedikit janggal ketika sampai di mesh ayah saya karena ada satu mesh yang tidak terawat yang membuat saya merinding. Saya seperti melihat bayangan aneh. Kata adik saya yang bisa melihat seperti itu, ternyata adik saya juga merasakan bahwa di mesh itu memang benar ada “sesuatu” yang ganjil. Tak ingin terlalu berlama-lama, saya langsung bergegas menuju mesh dan tidur.
Pagi yang cerah saat kami akan pulang ke Jakarta. Saya sebenarnya masih ingin merasakan liburan lagi di pulau ini tapi berhubung cuma 4 hari kami disini dan besok saya sudah kuliah, kami memutuskan pulang ke Jakarta. Saya menyimpan satu kekecewaan yaitu tidak mengikuti praktikum akibat liburan ini, tetapi saya sangat senang bisa ke Batam lagi. Itulah pengalaman-pengalaman saya di Batam.