Jumat, 27 Maret 2020

CARA MENYUSUN RANCANGAN BISNIS

CARA MENYUSUN RANCANGAN BISNIS

Rancangan Bisnis adalah catatan tertulis yang dibuat oleh suatu perusahaan atau seorang wirausaha  dengan bantuan professional untuk membuat perencanaan yang lebih spesifik dan lebih efisien. Rancangan ini berisi tentang suatu rencana baik rencana pemasaran, perencanaan sumber daya manusia, bahan baku, modal dan segala sesuatu yang berhubungan dengan usaha yang akan dijalankan tersebut. Rancangan bisnis juga diperlukan untuk menata serta menganalisa bisnis dimasa yang akan datang. Berikut cara menyusun rencana bisnis :
1.Ringkasan Singkat, ringkasan singkat ini berisi tentang informasi terkait bisnis Anda. Visi, misi, serta tujuan dan target bisnis yang akan dikembangkan. Produk atau jasa apa yang Anda jual kepada konsumen.
2. Latar Belakang Bisnis, latar belakang bisnis bercerita mengenai alasan mendirikan bisnis tersebut, orang-orang yang terlibat di dalamnya, seperti pemodal atau pemilik saham, struktur organisasi, daftar konsultan atau ahli, dan yang terkait lainnya. 

3. Analisis Produksi Bisnis, bagian ini berisi tentang penjelasan mengenai sistem operasi bisnis. Penjabaran bagaimana prosesnya mulai dari menerima pesanan, produksi barang, hingga distribusinya. Begitupun jika bergerak di bidang jasa, bagaimana cara  mengirimkan jasa kepada konsumen.

4. Analisis Tenaga Kerja, pengalokasian sumber daya manusia yang tepat merupakan salah satu penentu keberhasilan bisnis, penentuan berpa jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan serta kompetensi yang dibutuhkan.

5. Analisis Pemasaran dan Distribusi, target pasar yang dibidik, tren pasar yang sedang berkembang, termasuk strategi pemasaran yang akan diterapkan untuk mencapai target penjualan. Proses maupun strategi distribusi pun harus dicantumkan di rencana bisnis sehingga produk atau jasa Anda dapat dinikmati konsumen.

6. Analisis Keuangan dan Pengembalian Modal, pengembalian investasi kepada investor, serta segala hal lain yang berkaitan dengan aliran uang harus masuk dalam rencana bisnis.


DASAR-DASAR KEWIRAUSAHAAN

DASAR-DASAR KEWIRAUSAHAAN

Kewirausahaan merupakan kemampuan (ability) dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang mungkin dihadapinya. Kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif, kreatif, berdaya, bercipta, berkarsa dan bersahaja dalam berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya atau kiprahnya. Seseorang yang memiliki jiwa dan sikap wirausaha selalu tidak puas dengan apa yang telah dicapainya. Kewirausahaan memiliki beberapa dasar-dasar Para ahli yang mengemukakan kerakteristik kewirausahaan dengan berbagai konsep yang berbeda-beda. Karakteristik wirausaha antara lain:
  1. Syukur.
  2. Jujur.
  3. Semangat bekerja.
  4. Toleransi.
  5. Berzakat dan berinfaq.
Keberhasilan atau kegagalan wirausaha sangat dipengaruhi oleh bebagai faktor baik eksternal maupun internal. Menurut Sujuti Jahja (1977), faktor internal yang berpengaruh adalah kemauan, kemampuan, dan kelemahan. Sedangkan faktor yang berasal dari eksternal diri perilaku adalah kesempatan atau peluang. Sikap kewirausahaan meliputi keterbukaan, kebebasan, pandangan yang luas, berorientasi pada masa depan, berencana, berkeyakinan, sadar, menghormati orang lain dan menghargai pendapat orang lain. Masing-masing karakteristik kewirausahaan memiliki makna tersendiri yang disebut nilai. Nilai-nilai kewirausahaan identik dengan sistem nilai yang melekat pada sistem nilai manager. Ada empat nilai dengan orientasi dan ciri-ciri masing-masing sebagai berikut:
  1. Wirausaha yang berorientasi kemajuan untuk memperoleh materi, ciri-cirnya pengambilan resiko, terbuka terhadap teknologi, dan mengutamakan materi.
  2. Wirausaha yang berorientasi pada kemajuan tetapi bukan untuk mengejar materi. Wirausaha ini hanya ingin mewujudkan rasa tanggung jawab, pelayanan, sikap positif, dan kreativitas.
  3. Wirausaha yang berorientasi pada materi, dengan berpatokan pada kebiasaan yang sudah ada, misalnya dalam perhitungan usaha dengan kira-kira, sering menghadap ke arah tertentu (aliran fengshui) supaya berhasil.
  4. Wirausaha yang berorientasi pada non-materi, dengan bekerja berdasarkan kebiasaan, wirausaha model ini biasanya tergantung pada pengalaman, berhitung dengan menggunakan mistik, paham etnosentris, dan taat pada tata cara leluhur.