Kamis, 15 Juni 2017

NILAI TOLERANSI DI INDONESIA



Indonesia sebagai Negara yang terdiri dari beribu pulau dan suku maupun ras harus menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi. Nilai toleransi di Indonesia harus besar karna semua umat beragama dan rakyat Indonesia hidup berdampingan sehari-harinya. Toleransi di Indonesia menuut saya sudah lumayan bagus terbukti dengan pernahnya Indonesia  menjadi Tuan Rumah United Nations Alliance of Civilizations (UNAOC) yang diselenggarakan di Nusa Dua Bali sekitar bulan Agustus tahun 2014. Terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah dapat dimaknai sebagai bentuk pencapaian dan apresiasi oleh internasional bahwa Indonesia dapat menjadi role model bagaimana sebuah Negara yang harmonis antar keberagaman suku, agama, ras dan budaya.
Begitu juga menurut tokoh agama muslim dunia yaitu Dr. Zakir Naik yang menyebutkan bahwa Indonesia merupakan Negara dengan populasi Islam terbesar di dunia. Namun faktanya, populasi Muslim terbesar tidak menjadikan Negara Indonesia sebagai Negara Islam. Ini merupakan keistimewaan dari Indonesia sebagai Negara multikultural, menerapkan setiap agama sama di hadapan Negara dan agama tidak bisa diperbolehkan untuk menjadi sumber diskriminasi.
Namun walaupun sudah termasuk Negara dengan toleransi yang cukup tinggi, masih banyak saja masyarakat idnoensia yang tidak paham dengan toleransi artinya masih ada saja beberapa kelompok masyarakat yang suka mengucilkan satu kelompok masyarakat lainnya atau suatu kaum karna perbedaan latar belakang seperti suku agama dan ras.
Misalnya dalam hal pemilihan kepala daerah, agama suku ras masih menjadi factor besar yang terkait dalam pemilihan tersebut. Masyarakat cendrung memilih yang latar belakangnya sama dengan mayoritas mereka. Sementara yang minoritas akan kecil kemungkinannya. Bukan karna kerja dan kinerja pasangan tersebut karna factor latar belakang masih cendrung diperhatikan. Maksudnya disini dalah latar belakang budaya bukan jejak karirnya.
Tapi disisi lain kita bisa melihat toleransi itu tinggi adalah misalnya dengan bulan puasa. Tempat makan maupun tempat hiburan yang negative akan ditutup sementara karna agar menjaga kesucian bulan puasa ini. Lalu disisi lain seperti ada hari raya atau hari besar agama akan libur, atau dijadikan hari libur nasioanl itu membuktikan bahwa toleransi di Indonesia sangat tinggi dengan tidak membedakan agama dan lainnya.
Sesuai dengan semboyan bangsa Indonesia yaitu Bhinneka Tunggal Ika yang artinya berbeda beda tapi tetap satu jua sangat mencerminkan bangsa kkta biarpun kita dari bebrbagai suku ras agama tapi kita tetap satu tetap Indonesia. Walaupun kita berbeda adat tapi tetap menjunjung persatuan bangsa. Banyak sekali yang menyatukan kita seperti kita sama sama bangsa Indonesia berbahasa Indonesia bertanah air dan tumpah darah Indonesia seperti buni sumpah pemuda.

Jumat, 02 Juni 2017

CARA MEMBANGUN BUDAYA INDONESIA



Budaya Lokal adalah budaya asli dari suatu kelompok masyarakat tertentu yang juga menjadi ciri khas budaya sebuah kelompok masyarakat lokal. (menurut J.W. Ajawaila).
Menurut Irwan Abdullah, definisi kebudayaan hampir selalu terikat pada batas-batas fisik dan geografis yang jelas.Misalnya, budaya Sumatra yang merujuk pada suatu tradisi yangberkembang di Pulau Sumatra. Oleh karena itu, batas geografis telah dijadikan landasan untuk merumuskan definisi suatu kebudayaan lokal. Namun, dalam proses perubahan sosial budaya telah muncul kecenderungan mencairnya batas-batas fisik suatu kebudayaan. Hal itu dipengaruhi oleh faktor percepatan migrasi dan penyebaran media komunikasi secara global sehingga tidak ada budaya local suatu kelompok masyarakat yang masih sedemikian asli.

Upaya untuk menjaga dan melestarikan budaya lokal banyak sekali caranya. Sebelumnya kita harus kenal dan mencitai budaya itu dulu baru kita adapat dengan mudah melestarikannya  Beberapa cara yang dapat dilakukan oleh seorang anggota masyarakat khususnya kita sebagai generasi muda dalam mendukung kelestarian budaya dan ikut menjaga budaya lokal diantaranya adalah :

1. Mau mempelajari budaya tersebut, baik hanya sekedar mengenal atau bisa juga dengan ikut mempraktikkannya dalam kehidupan kita. Maksudnya kita tahu apa-apa saja budaya sekitar kita. Misalnya yang paling sederhana, kita tinggal disebuah daerah atau kota, lalu kita tau makanan khas kota tersebut atau daerah tersebut. Lalu misalkan ada kesempatan makan diluar kita lebih memilih masakan lokal tersebut daripada restoran junkfood yang berasal dari luar negri/

2. Ikut berpartisipasi apabila ada kegiatan dalam rangka pelestarian kebudayaan. Misalnya saja ada festival atau ada acara yang lainnya kita bisa berpartisipasi mengisi acara tersebut. Dengan tarian mungkin atau lagu daera dan lain sebagainya

3. Merasa bangga dengan budaya lokal, maksudnya dengan kita sudah mengenal, bepartisipasi maka dengan sendirinya timbul rasa bangga didalam diri kita,rasa bangga terhadap budaya kita. Kalau sudah seperti ini kita dapat dengan mudah mengajak yang lainya untuk juga dapat mencintai, menjaga dan melestarikan budaya sekitar

Dengan kita dapat menanamkan 3 poin tersebut kedalam diri kita, nantinya kita akan mudah menularkannya kepada orang lain. Mencintai budaya sendiri tanpa merendahkan budaya lain adalah sikap nasionalime yang sangat tinggi, karna dengan itu kita menunjukkan bahwa kita mencintai bangsa Indonesia dan semua budaya yang ada didalamnya. Terlebih lagi kalau kta bisa membawa budaya kita memperkenalkan me mancanegara,makin tambahlah rasa bangga kita terhada budaya Indonesia. Warga yang bukan penduduk Indonesia asli aja banyak yang bangga terhadap buaya Indonesia, masa iya kita sebagai generasi muda kalah dengan mereka.

SEJARAH SINGKAT CHRISTINA MARTHA TIAHAU

Martha Christina Tiahahu adalah seorang pahlawan wanita yang terlibat perang ketika ia masih sangat muda yaitu berumur 17 tahun.Ayahnya bernama  Paulus Tiahahu adalah seorang kapitan dari negeri Abobu dan menjadi pembantu Thomas Matulessy dalam perang Pattimura tahun 1817 melawan Belanda. Sementara ibunya bernama Sina

Martha dikenal sebagai gadis yang pemberani, tangguh dan konsekuen. Setiap kali terlibat perang ia tak mengenal kata mundur.Gadis yang lahir pada 4 januari 1800 ini sering sekali menggunakan ikat kepala berwarna merah setiap  ia mendampingi ayahnya pada setiap pertempuran baik di Pulau Nusalaut maupun di Pulau Saparua.Ia bukan saja mengangkat senjata, tetapi juga memberi semangat kepada kaum wanita di negeri-negeri di Pulau Saparua dan Nusalaut agar untuk ikut membantu kaum pria di setiap medan pertempuran, sehingga Belanda kewalahan menghadapi kaum wanita yang ikut berjuang.

Pada pertempuran sengit di Desa Ouw-Ullath, jasirah Tenggara Pulau Saparua, tampak betapa hebat srikandi Maluku ini menggempur musuh bersama para pejuang rakyat.
Namun akhirnya karena tidak seimbang dalam persenjataan, tipu daya musuh dan penghianatan, para tokoh pejuang rakyat ditangkap dan menjalani hukuman mati digantung dan dibuang ke Pulau Jawa.

Ayahnya Kapitan Paulus Tiahahu divonis hukum mati tembak, sedangkan Martha Christina berjuang untuk melepaskan ayahnya dari hukuman mati, namun ia tidak berdaya dan meneruskan bergerilya di hutan dan akhirnya tertangkap dan diasingkan ke Pulau Jawa.
Di kapal perang Eversten, srikandi yang berjiwa kesatria ini menemui ajalnya dan dengan penghormatan militer jasadnya diluncurkan di Laut Banda menjelang tanggal 2 Januari 1818.

Guna menghargai jasa dan pengorbanannya Pemerintah Republik Indonesia Berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 012/TK/Tahun 1969, tanggal 20 Mei 1969 dikukuhkan secara resmi sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional.
Di kota Ambon didirikan patung Marta terbuat dari perunggu di kawasan Karang Panjang, serta patung yang sama didirikan di desanya, Abobu