Senin, 31 Oktober 2016

Budaya Kebersihan dan Kerapihan Kelas










Mata Kuliah  :  Ilmu Budaya Dasar
Dosen : Muhammad Burhan Amin

Topik Makalah

Budaya Kerapihan Dan Kebersihan Ruang Kelas

 


Kelas  :  1-ID08

Tanggal Penyerahan Makalah : 31 Oktober 2016
Tanggal Upload Makalah  :  01 November 2016



 

P E R N Y A T A A N

Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain.

Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.



P e n y u s u n



N P M
Nama Lengkap
Tanda Tangan
35416214
Nabila MaulidviSahasrara S
tanda tanda tangan.png






Program SarjanaTeknik Industri


UNIVERSITAS GUNADARMA



KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas segala nikmat kesempatan dan kesehatan serta rahmat dan hidayah-Nya yang diberikan kepada kita hingga saat ini. Sholawat beserta salam tidak lupa kita haturkan kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan pengikutnya sampai akhir zaman, AamiinallahumaAamiin.
Saya juga mengucapkan terimakasih dan hormat saya kepada dosen saya Pak Muhammad Burhan Amin yang mengajar mata kuliah ” Ilmu Budaya Dasar” yang telah memberikan saya kesempatan untuk membuat makalah ini. Tak lupa saya juga mengucapkan terimakasih dan hormat saya kepada semua pihak yang telah membantu saya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu dan sebaik-baiknya.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran akan ssangat saya harapkan dan saya terima dengan senang hati demi kesempurnaanya makalah ini di waktu depan. Semoga makalah ini memberikan manfaat sebagai informasi bagi para pembaca pada umumnya.



Bekasi,    Oktober 2016



Penyusun





DAFTAR ISI

PERNYATAAN        ……………………………………………………                ii
KATA PENGANTAR          ……………………………………………..              iii
DAFTAR ISI  ………………………………………………………………            iv
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………….                   1
1.1  LATAR BELAKANG MASALAH …………………………….                      1
1.2  TUJUAN ……………………………………………………….                                     1
1.3  SASARAN   …………………………………………………….                                    2
BAB II PERMASALAHAN ……………………………………………….                 3
1.      KEKUATAN ………………………………………………………                  3
2.      KELEMAHAN ……………………………………………………….              3
3.      PELUANG…………………………………………………….                                     3
4.      TANTANGAN ……………………………………….                                                3
BAB III ………………………………………………………………………                  4
1.      KESIMPULAN ……………………………………………………..                 4
2.      REKOMENDASI …………………………………………………                   4
REFERENSI    ……………………………………                                           5

BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Kebersihan merupakan sebagian dari iman. Itulah slogan yang sering kita dengar selama ini. Maka kita harus selalu menjaga kebersihan dimanapun kita berada. Kebersihan juga penting bagi kesehatan kita, karena dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.
Kebersihan adalah keadaan bebas dari  kotoran, termasuk di antaranya, debusampah, dan bau. Di zaman modern, setelah Louis Pasteur menemukan proses penularan penyakit atau infeksi disebabkan oleh mikroba, kebersihan juga berarti bebas dari virusbakteri patogen, dan bahan kimia berbahaya.
Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan higiene yang baik. Manusia perlu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sehat, tidak bau, tidak malu, tidak menyebarkan kotoran, atau menularkan kuman penyakit bagi diri sendiri maupun orang lain.
Kebersihan lingkungan merupakan keadaan bebas dari kotoran, termasuk di dalamnya, debu, sampah, dan bau. Di Indonesia, masalah kebersihan lingkungan selalu menjadi perdebatan dan masalah yang berkembang. Kasus-kasus yang menyangkut masalah kebersihan lingkungan setiap tahunnya terus meningkat.
Kita harus tahu tentang manfaat menjaga kebersihan lingkungan, karena menjaga kebersihan lingkungan sangatlah berguna untuk kita semua karena dapat menciptakan kehidupan yang aman, bersih, sejuk dan sehat. Manfaat menjaga kebersihan lingkungan antara lain:
1.      Terhindar dari penyakit yang disebabkan lingkungan yang tidak sehat.
2.      Lingkungan menjadi lebih sejuk.
3.      Bebas dari polusi udara.
4.      Air menjadi lebih bersih dan aman untuk di minum.
5.      Lebih tenang dalam menjalankan aktifitas sehari hari
Di agama Islam juga diajarkan mengenai kebersihan lingkungan mencangkup kebersihan makan, kebersihan minum, kebersihan rumah, kebersihan sumber air, pekarangan dan jalan. Ini semua sesuai dengan hadits Nabi Muhammad SAW yaitu kebersihan adalah sebagian dari pada iman.
Kebersihan akan lebih menjamin kebersihan seseorang dan menyehatkan. Kebersihan tidak sama dengan kemewahan, kebersihan adalah usaha manusia agar lingkungan tetep sehat terawatt secara kontinu.

2.      Tujuan
Tujuan dibuatnya adalah mengatasi permasalahan tentang kerapihan dan kebersihan dikelas. Karena sekarang hamper semua siswa-siswi tidak pernah sadarakan pentingnya kebersihan itu sendiri
3.      Sasaran
Sasarannya adalah para siswa-siswi dan orang-orang sekitar yang masih tidak peduli akan kebersihan lingkungan


BAB II
PERMASALAHAN
Analisis permasalahan Analisis SWOT Budaya Kerapihan dan Kebersihan Ruang Kelas dengan memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi lingkungan internal maupun eksternal dilihat dari aspek :
1.      Kekuatan (Strength)
a.      Lingkungan kelas menjadi nyaman untuk belajar mengajar
b.      Terhindarnya dari berbagai macam penyakit karena lingkungan yang bersih
c.       Kesejukan akan bersihnya kelas membuat kerja otak lebih maksimal
d.     Membuat mood siswa-siswi lebih baik karena suasana kelas yang bersih dan rapih
2.      Kelemahan (Weakness)
a.      Tidak nyamannya belajar mengajar karena banyaknya sampah dan timbulnya bau tidak sedap
b.      Banyaknya penyakit akibat menumpuknya sampah dikelas
c.       Menghambat konsentrasi belajar karena kondisi kelas yang tidak nyaman
d.     Membuat mood siswa-siswi menjadi buruk karena tidak nyaman dengan kelas yang kotor
3.      Peluang (Opportunity)
a.      Kebersihan lingkungan mendorong semangat belajar
b.      Terciptanya siswa-siswi yang berprestasi karena kenyamanan dikelas merupakan factor penting untuk mendukung kerja otak yang lebih baik
c.       Dapat menumbuhkan rasa cinta akan kebersihan dan kerapihan
d.     Menciptakan suasana yang baik untuk melakukan kegiatan apapun didalam kelas
4.      Tantangan/Hambatan (Threats)
a.      Masih kurangnya tempat untuk membuang sampah
b.      Mengubah pola piker siswa-siswi untuk selalu menjaga kebersihan serta kerapihan kelas
c.       Sulitnya menghentikan kebiasaan buruk siswa-siswi yang membuang sampah sembarangan
d.     Kurangnya kesadaran akan kerapihan dan kebersihan lingkungan kelas



BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
1.      Kesimpulan
a.      Menjaga kebersihan bukan lagi suati hak melainkan kewajiban Karena dengan kita menjaga kebersihan banyak manfaat yang kita peroleh
b.      Menjaga kebersihan mengurangi resiko berbagai penyakit
c.       Kebersihan harus selalu dijaga, karena dengan kita menjaga kebersihan terdapat suatu kebanggan tersendiri
d.     Dengan terjaganya kebersihan motivasi untuk selalu menjaga kebersihan akan selalu hadir dalam diri kita
2.      Rekomendasi
a.      Kelas yang memiliki suasana sejuk membuat perederan pada tubuh kita semakin baik, ini terjadi karena tubuh kita mengalami relaksasi yang membuat otak pun menjadi lebih  fresh untuk beljar kembali
b.      Kuman dan bakteri senang berkembang biak ditempat-tempat yang kotor, kumuh dan gelap. Hal ini yang membuat penyakit sering bersarang ditubuh kita. Sebaiknya sebelum kita melakukan kegiatan belajar mengajar ada baiknya terlebih dahulu membereskan kelas yang akan kita pakai senyaman dan sebersih mungkin
c.       Semakin kita sering melihat lingkungan yang bersih dan rapih, kecintaan akan lingkungan yang bersih dan rapih akan selalu muncul dan membuat keinginan serta motivasi dalam diri keluar
d.     Mengubah pola piker siswa-siswi itu tidak mudah, kita harus pelan-pelan mengubah itu semua. Caranya dengan membuat tata tertib tentang kebersihan, memberikan sanksi dan teguran-teguran dengan cara bertahap.  Walaupun tidak mudah selama kita menjalankannya dengan keinginan penuh, bias saja pola piker tersebut akan mudah terbentuk dengan sendirinya


Referensi :
3.      Aniyati, Dewi; dkk. PendidikanLingkunganHidupUntuk SMP/MTs Kelas VIII, Arya Duta, 2010, Bandung.
4.      Abdullah, Zayiah. 2008. Seri Budi Pekerti: Kebersihan. Jakarta: Karisma